Senin, 28 Juli 2008

SEVEN HABITS OF HIGHLY INEFFECTIVE THINGS

Sahabat magnificent, hari ini saya mendapat satu e-mail menarik dari teman saya tentang Tujuh Kebiasaan yang Tidak Efektif, sebuah plesetan dari judul buku Stephen R Covey Seven Habits of Highly Effective Things. Sangat menarik sekali karena kadang-kadang kebiasaan ini sering kita praktikkan tanpa kita sadari. Dan tentu saja ini mempengaruhi bentuk citra diri kita terhadap orang lain serta bentuk dan cara berkomunikasi kita, inilah tujuh kebiasaan itu:

SATU : NEGATIVE THINKING


Misalnya, anda seorang mahasiswa yang lama di kampus, yang sudah ditinggalkan oleh teman-teman kuliah anda. Karena anda merasa sebagai mahasiswa “uzur” suatu kali bertemu dengan adik-adik kelas anda yang sedang berkumpul dan mengobrol sambil tertawa. Tanpa sengaja dalam benak anda timbul pikiran “Ini orang pada ngumpul dan ketawa-ketawa pasti pada ngomongin gue deh mentang-mentang gue mahasiswa uzur”
Begitulah orang kalau sudah dikuasai pikiran negatif. Segala sesuatu disikapi secara negatif. Ibarat orang pakai kacamata hitam. Semua yang dilihatnya serba hitam. Lalu bagaimana mengatasinya? Tidak ada cara lain, ganti kacamatanya dengan kacamata yang lebih terang. Jangan salahkan obyek yang dilihat.


DUA : CITRA DIRI YANG NEGATIF

"Siapalah saya ini. Tampang pas-pasan. Nggak bisa apa-apa pula. Otak lelet, lha nilai kuliah saja hampir tidak pernah bergeser dari C. Dapet B tuh untung. A, wah ajaib benar anugerah-Mu deh. Mana ada yang mau sama saya. Seandainya saya jadi orang lain pun, nggak bakalan koq saya mau
punya pasangan kayak diri saya begini."

Padahal gambaran kita tentang dirikita sendiri akan sangat berpengaruh terhadap pikiran, perasaan dan sikap hidup kita. Ibarat makanan bagi tubuh kita, citra diri akan sangat menentukan; apakah kita akan menjadi pribadi yang optimistis, percaya diri, punya semangat hidup. Atau sebaliknya, menjadi pribadi yang pesimistis, rendah diri, loyo alias nggak punya semangat hidup.



TIGA: RUMPUT TETANGGA KELIHATAN LEBIH HIJAU

"Duh, enak nian jadi orang kaya kayak dia, fasilitas apa-apa tinggal minta. Mau dapet kerjaan tinggal minta posisi ke orang tuanya dia, gak kayak saya neh hidup apa-apa kayaknya sulit banget ."

Jadi menganggapnya hidup orang lain itu lebih enak, lebih baik, lebih nikmat, lebih segalanya. Lalu kita berandai-andai, seandainya hidup kita kayak hidup dia, dunia kita seperti dunia dia. Seolah kita nih baru bahagia kalau sudah seperti orang tersebut. Kita jadi kurang bersyukur dengan hidup kita sendiri. Padahal, mana ada sih orang yang hidupnya selalu senang. Siapa pun pastilah punya senang dan susahnya sendiri.


EMPAT: BERSELUBUNG TOPENG

Tidak jujur dengan diri sendiri. Tidak apa adanya. Contoh, karena pergaulannya dengan orang-orang kaya, si Badu sering terbawa sikap teman-temannya yang konsumtif. Dia sering membeli barang yang sebenarnya dia tidak butuh-butuh amat. Sikapnya ini amat merugikan karena gaji pekerjaannya yang tidak seberapa habis untuk keperluan-keperluan yang tidak perlu. Akibatnya di akhir bulan seringlah dia berhutang kesana kemari untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Nah, gimana coba kalau begitu ?! So, tanggalkan topeng itu. Apa adanya sajalah. Tapi ya, jangan vulgar, mengobral atau norak. Jujur dengan elegan sajalah itu jalan yang terbaik.


LIMA : HANYUT TERBAWA PERASAAN

Nelangsa. Merasa kasihan pada diri sendiri. Seakan dengan ke-jomblo- an itu, dia menjadi orang yang paling malang di dunia. Makan jadi nggak enak (apalagi sayurnya sudah basi, kurang garam pula), tidur nggak nyenyak (AC mati nggak ada listrik, banyak nyamuk lagi). Nyanyinya pun lagu Chrisye : "Di malam yang sesunyi ini aku sendiri, tiada yang menemani.... .. srot, srot (nyedot ingus). Akhirnya kini kusadari dia telah pergi tinggalkan diriku..... pufz, pufz (buang ingus pakai lengan baju). Nanini nananininani ninaneniii (bagian ini nggak hafal). Reff : Mengapa terjadi pada diriku, aku tak percaya kau telah tiada.... hiks, hiks (terisak). Haruskah ku pergi tinggalkan dunia..... hoahh, hoahh (nangis sejadi-jadinya) ." Selanjutnya no comment deh. Bukan apa-apa, saya takut ikut-ikut sedih, ikut-ikut nangis, ikut-ikut sedot ingus. Malah repot. Lagian, orang yang lagi terhanyut oleh aneka rupa perasaan susah dan sedih sebetulnya kan nggak butuh kata-kata ; ia lebih butuh empati dan simpati.

Dan ketika anda berada dalam posisi ini anda cenderung melakukan kegiatan yang sifatnya kontraproduktif dan tidak bersemangat melakukan sesuatu. Alihkan pikiran anda pada kegiatan-kegiatan yang sifatnya positif, perbanyak volumenya ingat hidup ini sangat singkat buatlah hidup anda menjadi sesuatu yang bermakna ketimbang menuruti perasaan anda.


ENAM: MEMAKSAKAN KEHENDAK

Cara halus : "Hi, cowok, godain kita dong !" (ekstrim: sambil melotot, satu tangan berkacak pinggang satu tangan lagi menggenggam batu siap ditimpukin). Atau, "Hi, cewek, kita godain ya !" (ekstrim: sambil memiting seorang nenek yang kebetulan lewat, dan menodongkan pistol ke
keningnya). Cara kasar : "Apa pun yang terjadi gua harus dapetin doi ;biar gunung-gunung beranjak dan bukit- bukit bergoyang. Pokoknya harus dan kudu !" (ekstrim: bayar segerombolan preman untuk menculik doi, lalu dengan gaya kungfu Buce Li datang menyelamatkannya) . Atau, "Saya nggak bisa hidup tanpa doi. Sudahlah, saya mau mati saja ! Mana tali, mana tali ! Saya mau gantung diri

Padahal segala sesuatu yang dipaksakan pasti akan lebih banyak buruknya daripada baiknya. Usaha tentunya tidak salah, anda punya keinginan monggo, silahkan . Tapi iringilah itu dengan penyerahan
diri kepada Sang Khalik: "Bukan hendakku yang jadi, melainkan kehendak-Mu!" Dengan berusaha dan berserah, hidup akan terasa lebih ringan. Tuhan tahu apa yang terbaik buat diri kita ! Percaya deh.


TUJUH : SIRIK

Orang Manado bilang mangiri. Alias iri dengki. Susah melihat orang lain senang, senang melihat orang lain susah. Senangnya menjelek-jelekkan dan mengecil-ngecilkan kebaikan orang lain. "Alaaa, pantesan aja sih dia dapet nilai bagus deket sih ama dosen, jangan-jangan tuh orang ngejilat”. Gua sih amit- amit pake cara kayak gitu!" "Eh elu tahu nggak, wajar sih dia berbuat kayak gitu wong asalnya aja dari kampung, udah gitu ortunya miskin pastilah dia ngehalalin segala cara ". Padahal ke-sirik-an hanya akan membuat kita makin buruk di mata orang lain. Dan pasti di mata Tuhan juga. Tidak ada faedahnya sama sekali.

Jadi, sahabat magnificent bagaimana dengan diri anda? Tidak usah malu kalau anda memang pernah mengakui berperilaku seperti itu, karena kita adalah sosok manusia yang tak lepas dari kesalahan.... Asalkan di dalam diri anda ada niatan untuk merubah ke arah yang lebih baik, itu oke-oke saja. Karena saya percaya sejahat apapun seorang manusia ada satu ruang kecil di sudut hatinya yang berkata bahwa saya harus berubah. Karena yang membedakan antara manusia dengan binatang adalah manusia memiliki akal untuk berpikir dan belajar dari kesalahan-kesalahan masa lalu, untuk mencapai bentuknya yang terbaik.

1 komentar:

Unknown mengatakan...

lanjutan lagunya chrisye ade apal nie..

"adakah mungkin kan terulang, kisah cintakuuuu yang seperti duluu..(hiks..hiks..) hanya dirimu yang kucinta dan kukenang..
di dalam hatiku,
takkan pernah hilang,
bayangan dirimu,
untuk selamanyaaaaaaaaaaaaa...."

hehehehe, kok malah komentarin lagu..
ga penting yak???
=p