Anggapan orang keras kepala terjadi karena perbedaan frekuensi yang sangat jauh. Pada saat hal tersebut terjadi maka sahabat magnificent harus pintar-pintar bagaimana menyetel frekuensi komunikasi anda dengan lawan bicara. Pada bangsa-bangsa yang pernah mengecap kebudayaan tinggi seperti bangsa Arab, Cina, Jepang, dan bangsa Indonesia sendiri proses ini di sebut dengan basa basi atau tata krama. Proses yang mungkin bagi sebagian dari kita menganggapnya tidak penting dan cenderung membuang-buang waktu, justru merupakan obat yang sangat manjur dalam proses persuasi. Inilah proses dimana kita mencari frekuensi yang tepat agar komunikasi nyambung dan memudahkan kita melanjutkan ke proses persuasi selanjutnya. Sebab kalau tidak manjur buat apa bangsa-bangsa yang saya sebutkan di atas yang memiliki sejarah peradaban sangat tinggi melestarikannya berabad-abad hingga kini? Pada proses ini kita akan mencoba memahami seperti apa karakter lawan bicara kita. Hal-hal yang tidak penting yang dibicarakan anggaplah sebagai tangga untuk mendapatkan frekuensi yang tepat. Bukankah ketika anda mencari-cari gelombang stasiun radio yang anda sukai anda harus melalui beragam hal-hal yang tidak penting juga seperti suara stasiun radio lain, suara gangguan interferensi gelombang, dll. Bagaimana sahabat magnificent yang saya banggakan tidak sulit bukan? Seperti judul tulisan saya di awal blog ini yang saya buat yang meyatakan bahwa kita tidak bisa tak berkomunikasi, bahwa sebenarnya tidak ada yang salah dengan proses komunikasi kita tapi lebih bagaimana kita memaksimalkan media yang kita punya untuk proses komunikasi tesebut.
Kamis, 10 Juli 2008
Membujuk Orang Yang Keras Kepala
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar