Rabu, 09 Juli 2008

Kita tidak bisa tak berkomunikasi

Sahabat magnificent yang saya hormati, setiap manusia dibekali kemampuan dan keinginan dasar untuk berkomunikasi. Tidak peduli manusia seperti apa dia, apakah dia seorang pejabat tinggi negara atau seorang tukang becak, tak memandang apakah dia seorang jenius atau seseorang dengan tingkat IQ di bawah rata-rata. Semua bisa manusia memiliki insting dasar untuk mengkomunikasikan ide-idenya, harapannya, dan perasaannya. Bila tidak dengan bahasa verbal minimal dengan bahasa non verbal yang diwakili oleh mimik dan gesture tubuh yang kita miliki.

Sering saya menjumpai kasus dimana teman-teman saya atau orang lain yang saya dapatkan melalui media menyatakan dirinya mengalami kesulitan untuk berkomunikasi. Tidak adanya kepercayaan diri menduduki peringkat pertama alasan orang yang mengalami masalah komunikasi, diikuti dengan masalah budaya, latar belakang, dll.

Sahabat magnificent yang saya banggakan kasus orang-orang yang sebutkan diatas sesungguhnya bukan masalah ketidakmampuan untuk berkomunikasi, sebab bila mereka tidak mampu untuk berkomunikasi tentu cerita-cerita mereka tidak akan sampai di tangan saya hingga saat ini. Masalah mereka lebih kepada dengan media apa mereka menyampaikan pesannya? Sebab kalau kita merujuk pada paradigma komuniksi Lasswell yaitu Who, Says What, in What Channel, To Whom, in What Effect? Dan kita memakai paradigma ini untuk menganalisis masalah-masalah orang-orang tersebut nyata bahwa orang tersebut memiliki masalah dalam memilih Channel atau media yang dia gunakan.

Sahabat magnificent yang saya banggakan seperti saya katakan pada paragraf awal, bahwa komunikasi tidak hanya berbentuk verbal atau tulisan saja tapi unsur-unsur non verbal juga masuk di situ sebagai media orang dalam menyampaikan pesan.

Orang-orang tersebut sebenarnya bisa menyampaikan pendapatnya, namun mereka kurang tepat dalam memilih media yang digunakan untuk menyampaikan pendapatnya. Jadi Sahabat magnificent kalau anda memilki problema yang sama Bukan berarti anda memiliki kesulitan untuk berkomunikasi tapi lebih kepada seberapa jauh anda melatih diri anda untuk memilih media komunikasi yang tepat seusai dengan situasi dan kondisi. Tuhan menganugerahi manusia dengan segudang bakat dan kemampuan yang luar biasa untuk membangun bumi ini, namun sayangnya semua bakat itu tidak akan bisa di pakai begitu saja tanpa kita mengasahnya terlebih dahulu. Semua bakat atau potensi yang ada di diri manusia ibarat pisau-pisau tumpul yang menunggu untuk diasah terlebih dahulu sebelum digunakan. Begitu juga dengan media-media komunikasi yang Tuhan anugerahkan kepada kita yaitu mulut untuk berbicara, otak untuk berpikir, tangan untuk menulis, dan anggota tubuh lain untuk menyampaikan apa yang kita rasakan. Namun semua itu akan percuma saja apabila kita tidak belajar untuk mengasah dan menggunakannya. Jadi sahabat magnificent tidak usah bersedih hati karena sesungguhnya anda tidak memiliki masalah komunikasi sama sekali karena Tuhan sudah menganugerahkan anda media-media alami yang luar biasa untuk berkomunikasi, yang jadi pertanyaan adalah maukah anda untuk melatih diri untuk menggunakannya?


Tidak ada komentar: