Selasa, 12 Agustus 2008

Komunikasi Non Verbal Pesan Dalam Bentuk Perbuatan, Ruang, Waktu, dan Kesunyian

Di Amerika Serikat semua masyarakatnya di sana saling memberikan ucapan selamat denga saling berjabat tangan. Di Arab orang bersalaman dengan berjabat tangan sambil saling menempelkan pipi. Di Jepang orang saling bersalam dengan membungkukkan badan. Menyilangkan kedua kaki bagi bagi orang Amerika disebut sebagai tanda untuk bersantai, namun bagi orang Korea itu adalah suatu hal yang tabu.

Hal yang disebutkan di atas adalah sebgaian kecil dari bentuk-bentuk komunikasi non verbal yang dilakuakn oleh banyak bangsa-bangsa di berbagai belahan dunia. Menurut Bardlund komunikasi non verbal amatlah penting untuk mengekspresikan berbagai jenis ungkapan emosi yang tidak bisa dituangkan dengan kata-kata. Lebih lengkapnya Bardlund membagi 3 alasan kenapa komunikasi nonverbal itu amatlah penting, alasan-alasan itu antara lain:


  1. Untuk menunjukkan keadaan emosional seseorang.

Komunikasi non verbal amatlah penting untuk menunjukkan kondisi emosional seseorang, dimana lewat situ kita bisa tahu bagaimana perasaan seseorang. Jika anda melihat seseorang dengan muka yang merah dan tangan yang terkepal serta pandangan mata yang tajam, tidak membutuhkan waktu lama bagi kita untuk mendeteksi bahwa orang tersebut sedang marah. Atau bila kita melihat seseorang berbicara terbata-bata dengan tangan gemetar kita sudah pasti tahu bahwa orang tersebut sedang gelisah.


  1. Untuk menciptakan citra diri

Komunikasi non verbal juga penting sebagai sarana awal untuk pembentukan citra diri. Malah pada kenyataannya penampilan awal seseorang bisa menjadi suatu penilaian awal terhadap pribadi orang tersebut jauh sebelum bentuk pengiriman pesan secara verbal. Pauronit mengadakan penelitian untuk hal ini dengan mengadakan sesi konseling massal dengan objek penelitian orang-orang kulit hitam dan putih. Dalam penelitian itu dia melihat bahwa para konselor bereaksi berbeda ketika memberikan konsultasi antara orang kulit hitam dengan kulit putih.

  1. Memanajemen interaksi

Komunikasi non verbal juga berguna sebagai proses untuk memanajemen interaksi. Seperti siapa yang akan berbicara duluan, bagaimana sinyal untuk mengakhiri suatu percakapan, dan lain-lain.


Mendefinisikan Komunikasi Non Verbal


Banyak sekali definisi mengenai komunikasi non verbal, dikarenakan komunkasi non verbal juga terkait dengan latar belakang tradisi dan latar belakang budaya masyarakat setempat dalam mendefiniskan makna dari komunikasi non verbal tersebut. Satu hal yang bisa di tarik dari semua definisi non verbal itu adalah, Komunikasi non verbal adalah suatu bentuk komunikasi yang melibatkan segala bentuk rangsang nonverbal yang sudah disepakati secara bersama dan punya potensi sebagai bentuk pengiriman pesan, sesuai dengan latar belakang lingkungan dan budaya.


Fungsi Komunikasi Non Verbal


Fungsi komunikasi non verbal seringkali berjalan beriringan dengan dengan komunikasi verbal karena sifatnya yang multidimensional. Dia bisa juga menjadi pelengkap komunikasi verbal, diantara fungsi-fungsi komunikasi nonverbal itu antara lain adalah:

  1. Pengulangan

Di Amerika orang biasa menggunakan komunikasi non verbal sebagai bentuk pengulangan atau penegasan terhadap suatu pernyataan. Seperti contoh kita biasa menggeleng-gelengkan kepala ketika menyatakan suatu ketidak setujuan, atau ketika kita menggunakan tangan untuk menunjukkan suatu arah jalan bila ada orang yang bertanya.




  1. Pelengkap

Komunikasi non verbal juga berfungsi sebagai pelengkap komunikasi verbal. Contoh ketika misalnya kita merasa senang akan suatu bentuk penampilan seseorang maka tidak hanya dengan kata-kata saja kita mengungkapkannya namun juga bisa dengan jabatan tangan, tepukan di pundak.


  1. Pengganti

Komunikasi non verbal juga bisa berfungsi sebagai pengganti suatu ungkapan makna pesan yang tidak bisa di terjemahkan dengan kata-kata. Seperti contoh kalau kita bertemu dengan teman lama kita maka hal yang pertama kita lakukan adalah tersenyum lebar, sambil mengembangkan kedua tangan untuk menyambut dirinya. Atau bila ada sekumpulan orang yang berisik dan mengganggu di sekitar kita, maka kita cenderung meletakkan jari telunjuk di mulut kita sambil mengeluarkan bunyi mendesis sebagai tanda untuk menyuruh orang untuk diam.


  1. Pengatur

Komunikasi non verbal juga berfungsi sebagai sarana untuk mengatur alur komunikasi yang ada. Sebagai contoh kita cenderung mengangguk-anggukkan kepala sebagai tanda untuk tertarik kepada penjelasan seseorang dan menyuruh dia untuk terus melanjutkan penjelasannya sampai selesai.


  1. Kontradiksi

Komunikasi non verbal juga bisa berfungsi untuk mendeteksi apakah pernyataan yang keluar dari lisan seseorang benar-benar keluar dari lubuk hatinya yang paling dalam. Seperti contoh kadang kita sering menyatakan kepada seseoarang bahwa kita tenang dan relaks dalam menghadapi sesuatu, tapi bahasa tubuh kita justru menterjemahkan sebaliknya dengan tangan yang gemetar dan suara yang dikecilkan.





Mempelajari Komunikasi Non Verbal: Petunjuk dan Batasannya


Karena studi komunikasi non verbal menjadi sangat-sangat populer dalam beberpa tahun ini, maka perlu dibuat sebuah petunjuk serta batasan dalam menfasirkannya. Karena bentuk komunikasi non verbal itu sendiri yang bersifat multitafsir dan kompleks. Petunjuk-petunjuk dan batasan itu diantaranya adalah:

  1. Komunikasi non verbal cenderung bersifat ambigu

Salah satu masalah utama dalam komunikasi non verval adalah pemahamannya yang bersifat ambigu serta multitafsir. Woods menulis ”Bahwa kita tidak akan perna tahu apakah orang lain mengerti akan bentuk ekspresi non verbal yang kita lakukan”. Tidak hanya perbedaan latar belakang budaya yang mempengaruhi, tapi komunikasi non verbal juga bersifat kontekstual. Seperti contoh apabila ada orang yang mencederai kaki kita ada di lift ada dua makna yang di tangkap, apakah itu benar-benar suatu kecelakaan atau tingkah laku seksual yang agresif?. Maka untuk memaknai hal-hal yang terdapat dalam komunikasi non verbal kita harus hati-hati karena sifatnya yang ambigu tadi.

  1. Komunikasi non verbal tergantung pada budaya

Komunikasi non verbal juga sangat tergantung pada budaya. Tidak semua konteks non verbal di maknai sama pada masing-masing budaya. Sebagai contoh seorang anak kecil di Amerika akan langsung menatap mata anda ketika anda berbicara meskipun anda lebih tua. Hal yang berbeda di tunjukkan oleh orang-orang Asia yang lebih banyak menunduk ketika orang yang lebih tua berbicara untuk menunjukkan rasa hormat.

  1. Komunikasi non verbal cenderung berlaku pada suat tempat yang terbatas.

Yang terakhir adalah komunkasi non verbal berlaku pada bentuk ruang dan waktu yang terbatas.

1 komentar:

Unknown mengatakan...

seru juga bahas komunikasi non verbal. apalagi bisa dibilang komunikasi non verbal itu komunikasi yang dominan bagi cewek2 indonesia yang masih pegang tradisi..

pada umumnya, cewek ingin dimengerti hanya dengan diamnya, raut wajahnya, atau gerka tubuhnya.
tapi bener banget, tentu aja ini susah dimengerti cz penafsiran makna non verbal kan tergantung dari persepsi masing-masing orang. jadi miskom bisa lebih sering terjadi.

jadi kalo dalam komunikasi, kira-kira proporsi bahasa non verbal berapa persen ya pak??
ada ga komposisi idealnya??

soalnya kan keduanya beneran mendukung. bahasa sms atau telpon kan bahasa verbal, tapi karena ga didukung bahasa non verbal akhirnya bisa timbul kesalahpahaman juga dalam menafsirkan emosi dlm sms..

hehehehehe.. =)